Ketika melihat spesifikasi mesin pada brosur kendaraan, kerap kali kita disajikan dengan bahasa-bahasa yang cukup asing di dengar, seperti contohnya Bore x Stroke.
Meskipun kerap asing di telinga, data teknis tentang Bore x Stroke yang disajikan tersebut sejatinya banyak memberikan informasi terkait karakteristik mesin, tenaga, hingga daya yang dihasilkan oleh mesin tersebut. Tentu saja, hal ini juga akan berimbas pada kenyamanan dan akselerasi disaat berkendara.
Ya, Bore x Stroke merupakan dimensi yang menggambarkan besarnya diameter lubang silinder serta panjang langkah piston dari Titik Mati Atas hingga Titik Mati Bawah pada satu silinder mesin. Satuan yang umum digunakan untuk bore x Stroke ini umumnya menggunakan satuan milimeter (mm).
Catatan :
Titik Mati Atas (TMA) merupakan Titik Tertinggi yang bisa dicapai oleh piston dalam silinder mesin.
Titik Mati Bawah (TMB) merupakan Titik Terendah yang bisa dicapai oleh piston dalam silinder mesin.
Seperti sudah disinggung sebelumnya, Bore merupakan diameter lubang silinder mesin tempat dimana piston diletakan. Ini artinya, diameter lubang silinder akan mewakili diameter piston yang digunakan dalam mesin tersebut.
Sedangkan untuk Stroke adalah panjang langkah dan gerak piston yang dihitung dari Titik Mati Atas sampai ke Titik Mati Bawah.
Perhatikan pada gambar dibawah ini
Semakin besar diameter pistonnya akan membuat dimensi ruang bakar juga akan semakin besar, hal ini akan berimbas pada dimensi msin secara keseluruhan yang juga besar. Selain itu, Bore x Stroke ini juga akan menentukan volume ataupun kapasitas mesin itu sendiri yang biasanya diukur dengan satuan centimeter cubic (cc).
Baca juga :
Sejauh ini ada 3 tipe bore x stroke yang dikenal yaitu Over Bore, Over Stroke, dan Square Engine. Masing masing tipe bore x stroke ini akan mempengaruhi performa dan tenaga mesin yang dihasilkan, berikut penjelasannya
Mesin dengan desain Over Bore ini memiliki kelebihan tenaga dan power maksimum pada putaran RPM mesin menengah dan tinggi. Oleh karenanya, desain Over Bore ini banyak diaplikasikan pada mobil-mobil berkarakter sport yang membutuhkan speed dibanding torsi, contohnya :
Mesin dengan desain Over Stroke ini memiliki kelebihan tenaga dan torsi besar pada putaran RPM rendah dan menengah. Oleh karenanya, desain Over Stroke ini banyak diaplikasikan pada mobil-mobil yang sering digunakan pada medan offroad yang lebih membutuhkan torsi dibanding speed, contohnya;
Mesin dengan Squre engine ini banyak di aplikasikan pada mobil-mobil yang digunakan untuk harian.
Meskipun kerap asing di telinga, data teknis tentang Bore x Stroke yang disajikan tersebut sejatinya banyak memberikan informasi terkait karakteristik mesin, tenaga, hingga daya yang dihasilkan oleh mesin tersebut. Tentu saja, hal ini juga akan berimbas pada kenyamanan dan akselerasi disaat berkendara.
Ya, Bore x Stroke merupakan dimensi yang menggambarkan besarnya diameter lubang silinder serta panjang langkah piston dari Titik Mati Atas hingga Titik Mati Bawah pada satu silinder mesin. Satuan yang umum digunakan untuk bore x Stroke ini umumnya menggunakan satuan milimeter (mm).
Catatan :
Titik Mati Atas (TMA) merupakan Titik Tertinggi yang bisa dicapai oleh piston dalam silinder mesin.
Titik Mati Bawah (TMB) merupakan Titik Terendah yang bisa dicapai oleh piston dalam silinder mesin.
Apa itu Bore X Stroke ?
Seperti sudah disinggung sebelumnya, Bore merupakan diameter lubang silinder mesin tempat dimana piston diletakan. Ini artinya, diameter lubang silinder akan mewakili diameter piston yang digunakan dalam mesin tersebut.
Sedangkan untuk Stroke adalah panjang langkah dan gerak piston yang dihitung dari Titik Mati Atas sampai ke Titik Mati Bawah.
Perhatikan pada gambar dibawah ini
Semakin besar diameter pistonnya akan membuat dimensi ruang bakar juga akan semakin besar, hal ini akan berimbas pada dimensi msin secara keseluruhan yang juga besar. Selain itu, Bore x Stroke ini juga akan menentukan volume ataupun kapasitas mesin itu sendiri yang biasanya diukur dengan satuan centimeter cubic (cc).
Baca juga :
Tipe Bore x Stroke
Sejauh ini ada 3 tipe bore x stroke yang dikenal yaitu Over Bore, Over Stroke, dan Square Engine. Masing masing tipe bore x stroke ini akan mempengaruhi performa dan tenaga mesin yang dihasilkan, berikut penjelasannya
1). Over Bore
Over Bore adalah mesin yang Bore (diameter silinder-piston) memiliki ukuran yang lebih besar daripada Stroke (panjang langkah piston-silinder).Mesin dengan desain Over Bore ini memiliki kelebihan tenaga dan power maksimum pada putaran RPM mesin menengah dan tinggi. Oleh karenanya, desain Over Bore ini banyak diaplikasikan pada mobil-mobil berkarakter sport yang membutuhkan speed dibanding torsi, contohnya :
- Mistubishi lancer EVO = 82.3 mm x 75.0 mm
- Subaru Impresa WRX = 99.5 x 79 mm
2). Over Stroke
Over Stroke adalah mesin yang Stroke (panjang langkah piston-silinder) memiliki ukuran yang lebih besar daripada Bore (diameter silinder-piston).Mesin dengan desain Over Stroke ini memiliki kelebihan tenaga dan torsi besar pada putaran RPM rendah dan menengah. Oleh karenanya, desain Over Stroke ini banyak diaplikasikan pada mobil-mobil yang sering digunakan pada medan offroad yang lebih membutuhkan torsi dibanding speed, contohnya;
- Mitsubihi Pajero Sports = 86.0 mm x 105.1 mm
- Toyota Fortuner = 92.0 mm x 103.6 mm
3). Square engine
Square Engine adalah mesin yang memiliki besar yang sama antara Bore x Stroke nya. Ini artinya, mesin dengan tipe Square engine ini memiliki torsi dan speed yang merata di semua tingkatan putaran RPM mesin.Mesin dengan Squre engine ini banyak di aplikasikan pada mobil-mobil yang digunakan untuk harian.